
Kambang, 9 Juli 2025 – Pemerintah Nagari Kambang bersama lintas sektor menggelar kegiatan Rembuk Stunting yang bertempat di Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kambang. Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Kegiatan rembuk ini dihadiri oleh BAMUS Kambang, Wali Nagari Kambang, Perangkat Nagari, PD/PLD, Perwakilan Puskesmas Koto Baru, Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader KPM, Kader Digital, dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya, Wali Nagari Kambang Nisrita Juniva, SE. M.Si menyampaikan pentingnya kerja sama antar sektor dalam menangani masalah stunting, mengingat stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan pola asuh, sanitasi, gizi, dan pendidikan.
"Rembuk stunting ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi komitmen kita bersama untuk menyusun rencana aksi nyata dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Nagari Kambang," ujar beliau.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan data hasil survei stunting di Nagari Kambang, oleh Perwakilan Puskesmas Koto Baru “terdapat 28 anak stunting di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru (4 anak berada di Nagari Kambang), dan 22 anak gizi kurang. Upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting saat ini yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 3 bulan kepada anak-anak yang termasuk kategori gizi kurang dan stunting.
Dalam rapat juga dilakukan penyampaian beberapa usulan dari kader Posyandu yaitu penambahan fasilitas kursi dan meja untuk mendukung kegiatan Posyandu. Beberapa usulan untuk penanganan stunting dan gizi kurang, yaitu pengadaan susu, telor, vitamin kurkumaplus, madu tj ,dll.
Dengan terlaksananya rembuk stunting ini, diharapkan program-program penanganan stunting di Nagari Kambang dapat berjalan lebih terarah, terpadu, dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak balita. (F-knd)


